Dampak Buruk dari Media Sosial Instagram

Hidup di zaman dengan kecanggihan teknologi dan informasi tidak terlepas dari yang namanya jaringan internet. Hampir setiap orang tidak lepas dari yang namanya internet. Ditambah lagi dengan kehadiran berbagai sosial media yang digadang-gadang sebagai wadah berekspresi bagi para penggunanya.

Saking banyaknya media sosial yang ada, satu orang setidaknya bisa memiliki 5 akun media sosial. Mulai dari Facebook, Twitter, YouTube, Snapchat dan Instagram.

pexels.com

Salah satu media sosial yang paling banyak digandrungi selain Facebook adalah Instagram. Melalui platform ini, para penggunanya dengan mudah untuk memposting berbagai foto, video atau hanya sekedar berbagi aktivitas keseharian melalui fitur Snapgram. Lalu apa bahaya dari bermain Instagram? Banyak penelitian yang menyatakan bahwa Instagram adalah media sosial yang paling berbahaya bagi kesehatan mental, terutama bagi remaja.

Hasil penelitian menyaakan bahwa konten Instagram dapat membahayakan para remaja, karena mereka cenderung akan meniru apa yang dilihatnya tanpa memikirkan terlebih dahulu dampak atau akibat dari hal tersebut. Bahkan berdasarkan riset bahwa kasus bunuh diri mengalami peningkatan karena mudahnya peredaran konten bunuh diri. Memang Instagram dilengkapi dengan peringatan terhadap konten sensitive yang muncul di beranda.

Meski demikian, para pengguna dapat dengan mudah menonton konten tersebut. Louise Theodosiu yang merupakan seorang psikolog dari Royal College of Psychiatrists Inggris mentakan bahwa salah satu dampak negative dari Instagram adalah adanya keinginan untuk melakukan tindakan yang melukai atau membahayakan diri sendiri.

Tidak hanya itu, berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 1.479 pengguna Instagram yang berusia 14 hingga 24 tahun di beberapa negara menunjukkan bahwa Instagram merupakan media sosial yang paling berbahaya bagi kesehatan mental dibandingkan dengan media sosial lainnya.

Meski tidak semua orang yang bermain Instagram mengalami hal yang sama, namun kebanyakan dari para pengguna media sosial menjadi kecanduan untuk tetap bermain media sosial.

Hasil dari penelitian yang dilakukan di Nottingham Trent University mengungkapkan bahwa seseorang dikatakan sudah mengalami kecanduan Instagram dan berpengaruh terhadap kesehatan mental adalah apabila mereka sudah pada tahap mengabaikan atau tidak peduli dengan kepentingan pribadi.

Tidak hanya itu, individu yang terlalu asyik scroll timeline Instagram bahkan dapat kehilangan untuk bersosialisasi atau bergaul dengan orang lain di kehidupan nyata. Sensasi rasa senang saat bermain Instagram membuatnya lupa akan lingkungan sekitarnya. Memiliki banyak teman di dunia maya memang tidak ada salahnya selama masih dalam hal yang positif. Namun ternyata memiliki banyak teman di Instagram belum tentu baik untuk mental.

Memiliki banyak followers di media sosial, tetapi tidak memiliki teman di dunia nyata dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami kesepian. Dampak negative dari kesepian bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi bahkan mengalami kematian lebih cepat. Hal ini tidak jarang membuat orang menghindar dengan cara menonaktifkan Instagram untuk melepaskan diri dari keramaian dunia maya.

pexels.com

Penelitian lainnya mengatakan bahwa semakin sering seseorang bermain Instagram justru membuatnya semakin jauh dari rasa bahagia. Hal ini karena tanpa sadar pengguna menjadikan Instagram sebagai ajang pamer.

Tidak jarang pengguna lainnya terkena efek dari unggahan yang beredar dengan membandingkan hidupnya dengan kehidupan yang dimiliki orang lain. Sebuah studi menunjukkan bahwa tujuan sebenarnya seseorang mengunggah konten di media sosial untuk menujukkan bahwa kehidupannya lebih baik dibandingkan dengan orang lain.

Tidak sedikit seseorang yang bermain Instagram mengalami kecemasan, ketidabagiaan, depresi dan perasaan-perasaan negative lainnya. Jika orang terdekat atau Anda sendiri yang mengalami hal ini sebaiknya Anda memilih cara menonaktifkan Instagram untuk menjaga mental Anda.

Membandingkan kehidupan diri sendiri dengan kehidupan orang lain tentunya dapat membuat seseorang merasa rendah diri. Bahaya Instagram untuk mental dapat membuat orang lain merasa tidak bahagia.

Sebuah studi yang dilakakukan oleh University of Copenhagen menyebutkan bahwa seseorang akan mengalami ‘kecemburuan Instagram’ saat melihat temannya mengunggah konten di Instagram. Jika diperhatikan, memang para pengguna Instagram lebih sering mengunggah hal-hal yang menyenangkan, seperti foto liburan, pakaian mewah, hingga prestasi yang telah diraihnya.

Tanpa sadar, terlalu sering bermain Instagram dapat membuat seseorang sulit berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini karena terlalu fokus menghadap layar ponsel sehingga mengabaikan orang yang ada di sekitarnya. Dalam American Journal of Epidemiology disebutkan bahwa Instagram dapat berdampak pada kesejahteraan individu.

Tidak hanya berdampak untuk kesehatan mental, penggunaan Instagram yang berlebihan juga berdampak pada kesehatan fisik. Terlalu lama bermain Instagram dapat menganggu pola tidur menjadi tidak teratur. Sebelum tidur tentunya sebagian besar orang tetap bermain ponsel.

Melihat cahaya terang sembari tiduran tentunya dapat mempengaruhi pelepasan hormone melatonin yang membantu otak untuk mendeteksi sinyal nagntuk. Kurang tidur dapat berdampak pada menigkatnya resiko terkena penyakit yang membayakan.

 

Scroll to top